naonnya

Minggu, 12 Desember 2010

keutamaan bulan muharram

Dalam istilah jawa, bulan muharram dikenal dengan bulan Suro bulan ini dikenal mempunyai makna khusus. Bahkan ada yang menyebutnya bulan gawat, karena banyak yang menghindari bulan ini saat akan mengadakan hajatan.
Padahal bulan muharram merupakan bulan keberkahan dan rahmat karena pada bulan inilah berlakunya segala kejadian ala mini . bulan Muharram juga bulan yang penuh sejarah dimana banyak peristiwa yang terjadi sebagai bukti dari kekuasaan dan kasih sayang Allah terhadap makhluknya jklkjlj klllll
Dan Muharram merupakan bulan yang agung dan lagi penuh berkah bulan ini adalah bulan awal pada tahun hijriyah dan termasuk salah satu buulan haram yang mana firman Allah dalam surat Attaubat ayat 36 :
•                                    •   
“ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Adapun maksud dari firman Allah janganlah kamu mendzolimi diri kamu sendiri, pada bulan – bulan haram karena kesalahan atau dosa yang dikerjakan pada waktu itu lebih besar dibandingkan kesalahan atau dosa yang dikerjakan pada bulan-bulan yang lainnya.
Ibnu Qotadah berkata “ sesungguhnya kedzolimsan yang dikerjakan pada bulan-bulan haram, walaupun sebenarnya ke dzoliman dalam segala hal dan keadaan merupakan dosa besar tetapi Allah senantiasa mengagungkan dan memuliakan beberapa perkara/ urusan menurut kehendaknya ( tafsir Ibnu katsir Attaubah 36 ).
Pada bulan ini juga Allah mengkurniakan mu’zijat kepada beberapa Nabi sebagai penghormatan kepada mereka dan limpahan kurnia terbesar yaitu ampunan dan keridhoan bagi hambanya.
Said bin jubair dari Ibnu Abbas R.A berkata “ ketika Nabi SAW baru hijrah dari Mekkah ke Madinah maka mereka mendapati kaum yahudi sedang berpuasa pada hari Assyuro ( 10 Muharram ) maka mereka pun bertanya kepada Kaum Yahudi tentang puasa mereka. Mereka menjawab “ hari ini Allah SWT telah memenangkan Nabi Musa As dan Bani Isra’il terhadap Fir’aun dan Kaumnya, maka kami berpuasa pada hari ini sebagai mengagungkan hari ini. Maka Nabi berkata “ saya lebih layak mengikuti langkah jejak nabi Musa dari pada kalian”, maka beliau berpuasa dan memerintahkan kepada para Sahabatnya untuk berpuasa.
Kelebihan lain dari bulan muharram ialah barang siapa yang melapangkan rezeki kepada keluarganya, maka Allah akan meluaskan rezekinya sepanjang tahun ini, terdapat juga sebuah hadits yang berbunyi :
صَوْمُ يَوْمُ الْعَاشُرَاءَ يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً بِإِذْنِ اللهِ
“ Puasa pada hari Assyuro maka Allah mengampuni dosanya 1 tahun yang telah lampau”.
Bulan muharram merupakan bulan satu-satunya yang teristimewa, karena banyak peristiwa bersejarah pada bulan ini, disamping ganjaran dan pahala yang besar kepada siaap saja yang ibadah pada bulan ini. Sebagai mana dalam senbuah hadits “ Barang siapa yang berpuasa pada bulan Assyro maka Allah akan memberikan pahala 10 ribu mmalaikat dan juga akan diberiak 10 ribu orang berhaji dan umroh dan juga 10 ribu oran mati syahid. Dan barang siapa yang mengusap kepada anak yatim maka Allah akan menaikan dengan tiap-tiapnjumlah rambut anak yatim tersebut 1 derajat.
Seorang sahabat bertanya “ Yaa Rosulullah!!! Allah telah melebihkan hari Assyuro dan menjadikan bukit-bukit dari lain hari?” Rosul menjawab “ Benar !! Allah telah menjadikan langit dan bumi pada hari Assyuro dan menjadikan bukit-bukit pada Hari Asyyuro, menjadikan Nabi Adam, Siti hawa, surga Neraka pada hari Assyuro dan Allah menyelamatkan Para Nabinya pada hari assyuro. Banyak peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan muharram ini.dimana pada bulan ini Allah telah memuliakan Nabi-nabi dengan kehormatan
1. Setelah beratus –ratus tahun meminta ampun dan taubat pada Allah, maka pada bulan ini Allah menerima taubatnya Nabi Adam As, ini dalah suatu penghormatan kepada Nabi Adam
2. Nabi Idris As telah dibawa ke langit sebagai tanda Allah menaikan derajatnya.
3. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh As, karena banjir yang melanda seluruh alam hanya ada 40 keluarga termasuk binatang saja yang selamat dari banjir. Ini merupaka penghormatan kepada Nabi Nuh karena 40 orang ini ssajalah yang selamat dan yang dipilih oleh Allah, selain dari mereka , semuanya adalah orang-orang yang ingkar termasuk anaknya Kan’an.
4. Hari lahirnya nabi Ibrohim As dan diangkat sebagai Kholilullah ( kekasih Allah) serta hari diselamatkannya Nabi Ibrohim dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrud.
5. Allah menyelamatkan Nabi Musa As dari kekejaman Raja Fir’aundengan memberikan tongkat yang berubah menjadi ular besar dan memmakan semua ular-ular ahli sihir dan menjadikan laut terbelah untuk dilalui oleh Nabi Musa serta menengelamkan fir’aun dan bala tentaranya. Pada hai assyuro pula Alllah menenggelamkan Hamam dan Qorun beserta semua harta bendanya karena kedzoliman mereka.
6. Allah menerima taubatnya Nabi Daud karena merampas istri orang walaupun sudah mempunyai 99 orang istri, Allah turunkan malaikat yang menyamar sebagai manusia untuk menegur dan menyindir atas perbuatan Nabi Daud itu. Dengan itu sadarlah Nabi Daud dan memohon taubat kepada Allah SWT.
7. Allah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman As. Sebagai penghormatan. Dengan itu mereka berpuasa dan beribadah kepada Allah sebagai tanda Syukur kepada Allah SWT.
8. Allah mengeluarkan Nabi Yunus As, dari perut ikan setelah 40 hari didalamnya, Allah memberikan hukuman secara tidak langsung kepada Nabi Yunus dengan cara ikan Nun menelannya.
9. Allah mengangkat Nabi Isa As ke langit dan menukarkan Nabi Isa dengan Yahuza, ini merupakan suatu penghormatan kepada Nabi Isa dari pada kekejaman Kaum Bani Isra’il.
Karena itulah dalam suatu kesempatan Nabi bersabda “ saya dahulu telah memerintah kamu berpuasa sebagai perintah wajib puasa Assyuro tetapi kini terserah pada kalian siapa yang suka berpuasa silahkan berpuasa siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya.
Abu Hurairoh R.A berkata “ Bahwa Rosulullah SAW bersabda :
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ الرَّمَضَان شَهْرُاللهِ المُحَرَّم ( رواه مسلم )
“ Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah Bulan Allah Muharram “.
Lapazd bulan Allah adalah penyandaran kat “ bulan” kepada kata “ Allah “ dimaksudkan sebagai bentuk pengagungannya kepada bulan tersebut bahkan Imam Alqori berkata “ nampaknya maksud pada hadits tersebut adalah berpuasa pada seluruh bulan muharram.
Adanya kepercayaan yang mengatakan bahwa bulan muharram merupakan bulan yang sial, boleh jadi itu ada kaitannya dengan tragedi terbunuhnya cucu baginda Nabi Muhammad SAW dalam perang di Karbala yaitu Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen bin ‘Ali.
Jadi menurut mayoritas para Ulama pada bulan muharram inilah kita harus lebih giat beribadah kepada Allah, karena bulan ini bulan yang penuh kemuliaan.
“ SELAMAT BERIBADAH DI BULAN MUHARRAM”.

Read More..

Makalah Statistik korelasi dan regresi

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan.
Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Regresi
Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.
Analisis regresi bertujuan untuk, pertama, mengestimasi atau menduga suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y = f(x). Kedua, melakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat (tidak bebas) atau dependent variable berdasarkan nilai variabel terkait (variabel independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang terkait dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penetuan kedua variabel tersebut.Untuk menentukan persamaan hubungan antarvariabel, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data dari variabel yang dibutuhkan misalnya X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tidak bebas.
2. Menggambarkan titik-titik pasangan (x,y) dalam sebuah sistem koordinat bidang. Hasil dari gambar itu disebut Scatter Diagram (Diagram Pencar/Tebaran) dimana dapat dibayangkan bentuk kurva halus yang sesuai dengan data. Kegunaan dari diagram pencar adalah membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua variabel dan membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut.
3. Menentukan persamaan garis regresi dengan mencari nilai-nilai koefisien regresi dan koefisien korelasi.
A. JENIS-JENIS REGRESI
1. Regresi Linier
Regresi linier dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan banyaknya variabel bebas yang terlibat dalam persamaan yang ikut mempengaruhi nilai variabel terikat.
2. Regresi Linier Sederhana
Apabila dalam diagram pencar terlihat bahwa titik – titiknya mengikuti suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling berhubungan sacara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis lurus yang disebut garis regresi linier. Untuk regresi linier sederhana, perlu ditaksir parameter . Jika ditaksir oleh a dan b, maka regresi linier berdasarkan sampel dirumuskan sebagai berikut :
Y=a+bx
Keterangan : Y= nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas
x = nilai tertentu dari variabel bebas
a = intersep/ perpotongan garis regresi dengan sumbu y
b = koefisien regresi / kemiringan dari garis regresi / untuk mengukur kenaikan atau penurunan y untuk setiap perubahan satu-satuan x / untuk mengukur besarnya pengaruh x terhadap y kalau x naik satu unit.
3. Peramalan kuantitatif
Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.
4. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data masa lalu tersedia. Beberapa metode kualitatif yang banyak dikenal antara lain:
1) Metode Delphy
Metode ini merupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari disiplin yang berbeda. Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh saling berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok. Metode ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang.
2) Riset pasar
Metode ini mengumpulkan dan menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah satu teknik utama adalah survey pasar yang akan memberikan informasi mengenai selera yang diharapkan konsumen, dimana informasi tersenut diperoleh dengan cara kuesioner.
3) Metode Kelompok Terstruktur
Metode ini melibatkan orang-orang yang berpengalaman dalam berbagai bidang. Perbedaan dengan metode Delphy terletak pada interaksi antar anggota panel. Dalam metode ini terdapat diskusi antaranggota secara langsung sedangkan dalam metode Delphy sama sekali tidak ada interaksi lisan.
4) Analogi Historis
Metode ini berdasarkan pada data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi.

5. Peramalan Kuantitatif
Pada metode ini, data historis masa lalu digunakan untuk meramalkan permintaan masa depan yaitu:
Time Series
Metode Time Series adalah metode peramalan secara kuantitatif dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Untuk membuat suatu peramalan diperlukan data historis. Data inilah yang diakumulasikan dalam beberapa periode waktu. Metode seri waktu mengasumsikan bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu akan terus terjadi di masa yang akan datang. Time series memakai teknik statistik yang menggunakan data historis.
Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisa ini, yaitu:
a. Trend/ Kecenderungan
Trend merupakan sifat dari permintaan dimasa lalu terhadap waktu terjadinya bila ada pertambahan/kenaikan atau penurunan dari data observasi jangka panjang.
b. Siklus.
Digunakan bila data dipengaruhi oleh fluktuasi jangka panjang atau memiliki siklus yang berulang secara periodik.

c. Musiman (Seasonal)
Pola ini digunakan bila suatu deret waktu dipengaruhi oleh faktor musim (seperti mingguan, bulanan, dan harian).
d. Horizontal
Pola ini dipakai bila nilai-nilai dari data observasi berfluktuasi di sekitar nilai konstan rata-rata. Pola ini sebagai stationary pada rata-rata hitungannya. Misalnya, pola ini terdapat bila suatu produk mempunyai jumlah penjualan yang tidak menaik atau menurun selama beberapa periode waktu.


2. KORELASI
Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi.
Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah beberapa kuat hubungan antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.
Jenis – Jenis Korelasi
Korelasi yang menyatakan tingkat hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat dibedakan berdasarkan banyaknya variabel bebas yang mempengaruhi nilai dari variabel terikat.
1. Korelasi Linier
Angka yang digunakan untuk menggambarkan derajat hubungan ini disebut koefisien korelasi dengan lambang rxy. Teknik yang paling sering digunakan untuk menghitung koefisien korelasi selama ini adalah teknik Korelasi Product Momen Pearson.
Teknik ini sebenarnya tidak terbatas untuk menghitung koefisien korelasi dari variabel dengan skala pengukuran interval saja, hanya saja interpretasi dari hasil hitungnya harus dilakukan dengan hati-hati.
Pemikiran utama korelasi product momen adalah seperti ini:
• Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti dengan kenaikan kuantitas dari variabel lain, maka dapat kita katakan kedua variabel ini memiliki korelasi yang positif.
• Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel sama besar atau mendekati besarnya kenaikan kuantitas dari suatu variabel lain dalam satuan SD, maka korelasi kedua variabel akan mendekati 1.
• Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti dengan penurunan kuantitas dari variabel lain, maka dapat kita katakan kedua variabel ini memiliki korelasi yang negatif.
• Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel sama besar atau mendekati besarnya penurunan kuantitas dari variabel lain dalam satuan SD, maka korelasi kedua variabel akan mendekati -1.
• Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti oleh kenaikan dan penurunan kuantitas secara random dari variabel lain atau jika kenaikan suatu variabel tidak diikuti oleh kenaikan atau penurunan kuantitas variabel lain (nilai dari variabel lain stabil), maka dapat dikatakan kedua variabel itu tidak berkorelasi atau memiliki korelasi yang mendekati nol.
Koefisien korelasi antara dua peubah sehingga nilai r = 0 berimplikasi tidak ada hubungan linear, bukan bahwa antara peubah itu pasti tidak terdapat hubungan.Ukuran korelasi linear antara dua peubah yang paling banyak digunakan adalah koefisien karelasi momen-hasilkali pearson atau ringkasnya koefisien korelasi.



3. ANALISA DERET BERKALA
A. Pengertian Analisa Deret Berkala
Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjaulan, jumlah penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, dsb).
Serangkaian nilai-nilai variabel yang disusun berdasarkan waktu.
Serangkaian data yang terdiri dari variabel Yi yang merupakan serangkaian hasil observasidan fungsi dari variabel Xi yang merupakan variabel waktu yang bergerak secara seragam dan ke arah yang sama, dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang.

B. Komponen Deret Berkala

Empat Komponen Deret Berkala :

1. TREND SEKULER, yaitu gerakan yang berjangka panjang, lamban seolah-olah alun ombak dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun.

2. VARIASI MUSIM, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih teratur.

3. VARIASI SIKLI, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih tidak teratur.

4. VARIASI RANDOM/RESIDU, yaitu gerakan yang tidak teratur sama sekali

Komponen Deret Berkala Sebagai Bentuk Perubahan :

Gerakan/variasi dari data berkala terdiri dari empat komponen, sebagai berikut :
1. Gerakan trend jangka panjang atau trend sekuler (Long term movement or secular trend), yaitu suatu gerakan (garis atau kurva yang halus) yang menunjukkan arah erkembangan secara umum, arah menaik atau menurun.
• Trend sekuler umumnya meliputi gerakan yang lamanya sekitar 10 tahun atau lebih.
• Garis trend sangat berguna untuk membuat ramalan (forecasting).
2. Gerakan/variasi Sikli atau siklus (Cyclical movement or variations), yaitu gerakan/variasi jangka panjang di sekitar garis trend (berlaku untuk data tahunan).
• Gerakan sikli bisa terulang setelah jangka waktu tertentu (setiap 3 tahun, 5 tahun atau lebih), bisa juga tidak terulang dalam jangka waktu yang sama.
• Variasi sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi tersebut memperlihatkan pola yang tertentu mengenai gelombangnya.
• Variasi sikli berlangsung selama lebih dari setahun dan tidak pernah variasi tersebut memperlihatkan pola yang tertentu mengenai gelombangnya.
• Gerakan sikli yang sempurna umumnya meliputi fasefase pemulihan (recovery), kemakmuran (prosperity), kemunduran / resesi (recession) dan depresi
4. Gerakan/variasi musiman (Seasonal movement or variations), yaitu gerakan yang mempunyai pola tetap atau berulang-ulang secara teratur selam kurang lebih setahun. Misalnya:
• Kondisi alam seperti iklim, hujan, sinar matahari, tingkat kelembaban, angin, tanah dll merupakan penyebab terjadinya variasi musim dalam bidang produksi dan harga-harga barang agraria.

• Kebiasaan masyarakat seperti pemberian hadiah di Tahun Baru, Idul fitri dan Natal serta konsumsi menjelang Tahun Baru dan hari-hari besar lainnya menimbulkan variasi yang tertentu dalam penjualan barang-barang konsumsi.
5. Gerakan/variasi random/residu (Irregular or random variations), yaitu gerakan/variasi yang disebabkan oleh faktor kebetulan (chance factor). Gerakan yang berbeda tapi dalam waktu yang singkat, tidak diikuti dengan pola yang teratur dan tidak dapat diperkirakan.
• Variasi random umumnya disebabkan oleh peperangan, banjir, gempa bumi, perubahan politik, pemogokan dan sebagainya, sehingga mempengaruhi kegiatan - kegiatan perdagangan, perindustrian, keuangan dll.
• Beda antara variasi random dengan ketiga variasi sebelumnya terletak pada sistematik fluktuasi itu sendiri.


C. Ciri-Ciri Trend Sekuler

Pengertian Trend ialah gerakan dalam deret berkala yang berjangka panjang, lamban dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun. Umumnya meliputi gerakan yang lamanya 10 tahun atau lebih.
Trend digunakan dalam melakukan peramalan (forecasting). Metode yang biasanya dipakai, antara lain adalah Metode Semi Average dan Metode Least Square.



D. METODE SEMI AVERAGE (Setengah Rata-rata)

Prosedur pencarian nilai trend sebagai berikut :

1. Kelompokkan data menjadi dua kelompok dengan jumlah tahun dan jumlah deret berkala yang sama.
2. Hitung semi total tiap kelompok dengan jalan menjumlahkan nilai deret berkala tiap kelompok.
3. Carilah rata-rata hitung tiap kelompok untuk memperoleh setengah rata-rata (semi average).
4. Untuk menentukan nilai trend linier untuk tahun-tahun tertentu dapat dirumuskan sebagai berikut: Y ’ = a0 + bx

a0 = y1 , jika periode dasar berada pada kelompok 1
= y2 , jika periode dasar berada pada kelompok 2

y2 - y1
b =n

Y ‘ = data berkala (time series) = taksiran nilai trend.
a0 = nilai trend pada tahun dasar.
b = rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.
x = variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).
n = jumlah data tiap kelompok
Contoh : Kasus Jumlah Data yang Ganjil


Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara memasukkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah ke dalam tiap kelompok.

Y2 - Y1
b =n – 1

Jumlah deret berkala dikelompokkan menjadi 2 bagian yang sama dengan cara menghilangkan periode tahun serta nilai deret berkala tertengah.
Y2 - Y1
b =n + 1.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Analisis regresi berbeda dengan analisis korelasi. Jika analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan dua variable; maka analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung serta memprediksi nilai variable tergantung dengan menggunakan variable bebas.
Dalam analisis regresi variable bebas berfungsi untuk menerangkan (explanatory) sedang variable tergantung berfungsi sebagai yang diterangkan (the explained).
Untuk mengumpulkan data waktu ke waktu kita dapat menggunakan deret berkala metode semi average.


Read More..

Selasa, 07 Desember 2010

Ahlus Sunnah Wal Jama’ah

Istilah ini pertama kali muncul berdasarkan hadis Nabi tentang Iftiraq (perpecahan umat) :
“umatku ini akan terpecah-belah menjadi tujuh puluh tiga kelompok, semuanya akan masuk neraka kecuali satu saja. Para sahabat bertanya : “Siapa mereka itu wahai Rasulullah ?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Mereka itu yang mengikuti sunnahku dan jamaah para sahabatku pada hari ini” [HR Tirmidzi dan Ath-Thabrani]
Ahlus Sunnah = mengikuti sunnah Nabi
Wal Jama’ah = dan jama’ah para sahabat, serta selalu bersatu dalam jama’ah kaum muslimin.

Bani Umayah pernah mengklaim sebagai Ahlus Sunnah Wal Jama’ah untuk propaganda kekuasaannya, karena kenyataannya mayoritas kaum muslimin bersatu dibawah kepemimpinan khalifah dari kalangan mereka. Propaganda itu untuk menyudutkan kelompok-kelompok yang menentang dan memberontak terhadap Khalifah, yaitu kelompok Syiah, Khawarij.

Istilah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah kemudian dipopulerkan oleh Imam Abu Hasan Asy’ari (260 H - 326 H) untuk memberi identitas kepada para pengikut theologi Asy’ariyah. Istilah itu untuk membedakan dengan kelompok Mu’tazilah dan berbagai aliran theologi sesat lainnya : Jabariyah, Qadariyah, Jahmiyah, Murjiah, Musyabibah, Mujasimah, Mu’atilah.

Pada perkembangan selanjutnya, Ahlus Sunnah Wal Jamah dikodifikasikan dengan lebih jelas oleh Imam Abdul Qahir bin Thahir al-Baghdadi (wafat 429 H) dalam bukunya Al Farq Bain Al Firaq (perbedaan diantara aliran-aliran), beliau merumuskan ada delapan kelompok yang termasuk golongan Ahlus Sunnah Waljamaah yaitu:

1. Mutakallimin (ulama kalam/theologi) yaitu orang yang memahami secara pas masalah-masalah keesaan Tuhan, kenabian, hukum- hukum, janji dan ancaman, pahala dan ganjaran, syarat ijtihad, Imamah, dan pimpinan ummat, dengan mengikuti metodologi aliran as-Shifatiah (menetapkan sifat-sifat Tuhan) yang tidak terseret ke dalam faham antropomorfis (tasybih) dan ta’thil (meniaakan sifat2 Allah) serta bid’ah kaum Syi’ah, Khawarij dan sederet golongan bid’ah lainnya.

2. Fuqaha (ulama fiqih) yaitu para Imam Mazhab Fiqh, baik dari ahlur ra’yi maupun ahlul Hadits, yang menganut aliran al-Shifatiah (menerima sifat2 Allah) dalam masalah teologi menyangkut Tuhan dan sifat-sifat yang azali, membersihkan diri dari faham Qadariah dan Mu’tazilah. Menetapkan adanya ru’yah (melihat Tuhan di hari kemudian), kebangkitan, pertanyaan kubur, telaga, jembatan, syafa’at dan pengampunan dosa selain syirik serta menetapkan kekekalan nikmat bagi ahli sorga dan kekelan siksa terhadap orang-orang kafir dalam neraka. Disamping itu, ia mengakui kekhalifaan Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali, dan tetap menghormati Salaf, menetapkan wajibnya shalat Jum’at di belakang para Imam yang tidak terkena bid’ah dan wajibnya menetapkan hukum dari Qur’an, hadits dan Ijma’. Dan mengatakan sahnya menyapu dua khuf (sejenis sepatu), jatuhnya
thalaq tiga, mengharamkan mut=92ah, dan memandang wajib mentaati seorang pemimpin selama bukan maksiat.

3. Muhaditsin (ulama hadis) yaitu mereka yang ahli dalam melacak jalur-jalur Hadits dan Atsar dari Nabi, mampu membedakan antara yang shahih dan tidak, menguasai al-Jahr wat-Ta’dil (sebab-sebab kebaikan dan kelemahan seorang perawi Hadits) dan tidak terlibat dalam perilaku bid’ah yang sesat.

4. Ahlul Lughot (ulama bahasa Arab) yaitu mereka yang ahli di bidang kesusasteraan, Nahwu Sharaf, dan mengikuti jejak pakar bahasa semisal al-Khalil, Abu Amr bin Al ‘Ala, Sibawaihi, al-Farra’, al-Akhfasy, al-Ashma’i, al-Muzany, Abu Ubaid dan sederet tokoh-tokoh lainnya dari Kufah dan Bashrah, yang tidak tercampur ilmunya dengan bid’ah kaum Qadariah atau Rafidah atau Khawarij.

5. Mufassirin (ulama tafsir) yaitu mereka yang mengetahui aneka ragam qira’at Qur’an dan orientasi penafsirannya dan pena’wilannya sesuai dengan aliran Ahlussunnah waljama’ah tanpa terpengaruh kepada pena’wilan para pengikut hawa nafsu yang sesat.

6. Mutasawwifin (ulama tasawuf) yaitu para Zuhad Sufi yang giat beramal dengan tulus ikhlas dan menyadari sepenuhnya bahwasanya baik pendengaran, penglihatan dan hati semuanya dipertanggungjawabkan di depan sang Khaliq yang takkan bisa lalai sebiji atom pun dari pandangannya. Olehnya itu, mereka giat beramal tanpa banyak bicara, konsisten dalam ketauhidan, menafikan tasybih serta menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

7. Mujahidin yaitu mereka yang bertempat di pos-pos pertahanan kaum Muslimin untuk menjaga kemanan negara dari serangan musuh, menjaga kehormatan ummat Islam baik materil maupun moril dengan berupaya menumbuhkan di pos-pos pertahanan mereka aliran Ahlussunnah waljama’ah.

8. Semua orang di semua negara yang di dalamnya dikuasai oleh syi’ar Ahlussunnah waljama’ah dan yang mengikuti ketujuh kelompok diatas.


Singkatnya, Ahlus Sunnah Wal Jama'ah mempunyai patron mengikuti dan menerima :
1. Mutakallimin (ulama2 kalam) : Asyariyah, Maturidiyah
2. Fuqaha (ulama2 Fiqih) : Bermazhab dengan mazhab 4 yg muktabar : Hanafi, Maliki, Syafii, Hanbali.
3. Muhaditsin (ulama2 hadis) : Para penulis kitab2 hadis : Sahih Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, Nasai, Ibnu Majah, Muwatta' Malik, Musnad Ahmad, Mustadrak Hakim, Ibnu Khuzaimah, Darimi, Daraquthni.
4. Ahlul Lughot (ulama2 bahasa) : Sibawaih, Al Khalil, Al Ashma'i, Al Muzani, Ibnu Malik, dll.
5. Mufassirin (ulama2 tafsir) : Ibnu Abbas, Mujahid, Ibnu Jarir At Thobari, Qurthubi, Ibn Katsir, Fachrudin Ar Razi, Jalaludin Mahali, Jalaludin As Suyuthi, dll.
6. Mutasawwifin (ulama2 tasawuf) : Al Junaid, Abu Thalib Al Makki, Al Ghazali, Ar Rumi, Al Qusyairi, As Suhrawardi, Ibn Athoilah, dll.
7. Mujahidin : Para Sultan, Amir yang menyerukan Jihad fisabilillah.


Apabila ada yang menolak salah satu dari 7 kelompok diatas, maka boleh dibilang telah keluar dari Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, contohnya bila ada yang menolak ulama2 kalam, menolak hadis, menolak Imam Mazhab, menolak tasawuf, menihilkan jihad, dsb.

33333333333333333333333333333333333


Pengangkatan Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah

Proses pengangkatan Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah dilakukan didalam satu musyawarah atau pertemuan di Sagifah Bani Saidah (sebuah Balairung
di kota Madinah).
Pertemuan tersebut diadakan oleh orang-orang Anshar, dalam rangka memilih seorang Khalifah sebagai pengganti Rasulullah SAW. hal itu mereka lakukan dikarenakan saat itu orang-orang Anshar dan Muslimin lainnya berkeyakinan, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menunjuk seseorang sebagai penggantinya.
Pada awalnya kaum Anshar akan mengangkat seseorang dari mereka, yaitu Saad bin Ubadah untuk menduduki jabatan Khalifah. Namun setelah beberapa tokoh Muhajirin menyusul datang dan ikut bermusyawarah, maka diantara orang-orang Anshar ada yang bersikap agak lunak dan menyarankan agar dari Anshar diangkat seorang Amir dan dari Muhajirin diangkat seorang Amir.
Tapi Alhamdulillah, setelah Sayyidina Abu Bakar berpidato dan menerangkan keutamaan Muhajirin untuk menduduki jabatan Khalifah, maka akhirnya
orang-orang Anshar menyadari hal tersebut dan menerima saran-saran dari Sayyidina Abu Bakar.
Selanjutnya Sayyidina Abu Bakar mengakhiri pidatonya dengan sarannya, agar hadirin mengangkat salah satu dari sesepuh Muhajirin yang hadir di pertemuan tersebut, yaitu Sayyidina Umar atau Abu Ubaidah Ibnul Jarroh.
Mendengar saran yang penuh dengan keikhlasan dari Sayyidina Abu Bakar tersebut, Sayyidina Umar langsung menyahut : “Tidak, tidak mungkin saya diangkat sebagai pemimpin satu kaum sedang dalam kaum itu ada engkau.” Yang dimaksud oleh Sayyidina Umar tersebut adalah tidak ada orang yang lebih pantas untuk menduduki jabatan khalifah, melebihi Sayyidina Abu Bakar. Memang keutamaan Sayyidina Abu Bakar bukan rahasia lagi bagi para sahabat.
Demikian diantara kata-kata Sayyidina Umar, selanjutnya seraya mengulurkan tangannya beliau berkata kepada Sayyidina Abu Bakar : “Ulurkan tanganmu, untuk aku bai’at.”

Setelah Sayyidina Umar membaiat Sayyidina Abu Bakar, hadirinpun segera berebut membaiat Sayyidina Abu Bakar sebagai khalifah.
Besoknya dimasjid Nabawi diadakan pembai’atan umum dan Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar, dan saat itu tidak ada satu orangpun yang protes atau tidak menyetujui pembai’atan tersebut. Hal mana karena semua sepakat, agar kekosongan pimpinan harus segera diisi. Bahkan pemakaman Nabi terpaksa diundur, karena menunggu terpilihnya Khalifah.
Apabila ada keterlambatan dari dua tiga orang dalam membai’at dikarenakan alasan masing-masing, toh akhirnya semua menerima dengan ikhlas pengangkatan Sayyidina Abu Bakar tersebut.
Perlu diketahui bahwa sahnya seorang Khalifah, tidak harus dengan di bai'at oleh seratus persen Muslimin, tapi yang penting dibai'at oleh mayoritas Muslimin.
Hal ini dikuatkan dengan keterangan Imam Ali, dimana ketika Imam Ali berkirim surat kepada Muawiyah, beliau memberitahukan bahwa pengangkatan beliau sebagai Khalifah itu sah, karena beliau juga telah di bai'at oleh orang-orang yang telah membai'at Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar serta Sayyidina Ustman. Selanjutnya Imam Ali berkata :
Apabila dalam permusyawaratan itu diputuskan mengangkat seseorang, maka Allah akan meridhoinya dan semua yang hadir harus menyetujuinya, sedang bagi yang tidak hadir, tidak boleh menolak. Kemudian bila ada yang membangkang, maka harus diperingatkan dahulu, dan apabila tetap membangkang maka
harus di perangi “.

Demikian kata-kata Imam Ali, dimana diantaranya menunjukkan pengesahannya atas kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar serta Sayyidina Ustman. Disamping merupakan pengarahan-pengarahan dari beliau kepada kaum Muslimin, dalam menghadapi orang-orang yang tidak mengakui atau menolak kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar dan Sayyidina Ustman.
Surat Imam Ali kepada Muawiyah tersebut dikirim saat Imam Ali diangkat sebagai Khalifah keempat dan surat ini dimuat dalam kitab Nahjul Balaghoh, satu kitab yang sangat diagungkan oleh orang-orang Syiah.
Yang perlu digaris bawahi dari permusyawaratan di Sagifah Bani Saidah tersebut adalah, bahwa yang mengadakan pertemuan itu, adalah orang-orang Anshar, bukan Sayyidina Abu Bakar atau Sayyidina Umar atau orang-orang Muhajirin yang lain. Karenanya kita umat Islam wajib berterima kasih kepada tokoh-tokoh Muhajirin, yang begitu mendapat informasi mengenai adanya pertemuan di Sagifah, segera mendatangi pertemuan tersebut. Sehingga perpecahan tidak sampai terjadi. Sebab dapat kita bayangkan, apa yang akan terjadi andaikata orang-orang Anshar sampai mengangkat Khalifah sendiri.
Disamping itu pertemuan di Sagifah tersebut, membuktikan tidak adanya wasiat mengenai penunjukan atau pengangkatan pengganti Rasulullah SAW. Sebab apabila ada wasiat dari Rasulullah, pasti dalam permusyawaratan tersebut akan menjadi pokok pembahasan. Tapi kenyataannya tidak ada satu orangpun yang menyampaikan argumentasinya mengenai adanya pengganti Rasulullah SAW. Memang saat itu ajaran Ibnu Saba’ belum ada, sebab dia belum masuk Islam.
Sedang argumentasi yang sering dibawa oleh orang-orang Syiah sekarang adalah hasil rekayasa ulama-ulama Syiah yang mengartikan hadits-hadits Rasulullah menurut selera mereka, demi untuk menunjang ajaran-ajaran mereka.
Apabila disana sini ada semacam tanda-tanda yang diartikan oleh beberapa orang sebagai isyarat untuk menjadi pengganti Rasulullah SAW setelah wafatnya, misalnya : Rasulullah SAW memerintahkan atau menunjuk Sayyidina Abu Bakar untuk menjadi penggantinya dalam mengimami shalat, atau Rasulullah mengangkat Sayyidina Ali sebagai pemimpin dalam perang Khaibar, atau Rasulullah mengangkat Ibin Ummi Maktum sebagai pemimpin (ad interim) di Madinah, disaat Rasulullah pergi berperang, atau Rasulullah mengangkat orang-orang lain sebagai pemimpin (ad interim) juga di Madinah, saat Rasulullah dalam peperangan-peperangan yang lain, maka hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai bukti penunjukan atau pengangkatan sebagai pengganti Rasulullah setelah wafatnya.
Perlu kita sadari bahwa masalah Khalifah, adalah masalah yang sangat penting. Karenanya apabila Rasulullah akan menunjuk seseorang untuk menduduki jabatan tersebut, pasti akan dikatakannya dengan jelas dan tegas dan tidak dengan
samar-samar.
Dalam hal ini seorang cucu Imam Ali yang bernama Hasan Al-Muthanna bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib, ketika ditanyakan kepadanya, apakah hadits :
“ Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu “. itu merupakan Nash pengangkatan Imam Ali sebagai Khalifah, bila Rasulullah wafat ?. Beliau menjawab : Apabila yang dimaksud oleh Rasulullah itu kekhalifahan sesudahnya, maka beliau akan berkata dengan jelas sebagai berikut : “ Hai orang-orang, ini adalah penggantiku yang akan memimpin kalian sesudahku, maka dengarkanlah dia dan patuhi “.

Kemudian lanjut cucu Imam Ali tersebut : “ Saya bersumpah demi Allah, andaikata Allah dan Rasul Nya menunjuk dan memilih Ali untuk menduduki jabatan Khalifah tersebut, dan kemudian Ali tidak melaksanakannya, maka beliau adalah orang pertama yang meninggalkan perintah Allah dan Rasul Nya”.

Ketika penanya bertanya lagi : “Tidakkah Rasulullah pernah berkata : “Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu ?”. Beliaupun langsung menjawab: “ Demi Allah, apabila yang dimaksud Rasulullah itu mengenai Khalifah, maka beliau akan berkata dengan terang dan jelas, sebagaimana beliau menjelaskan mengenai shalat dan zakat, dan akan berkata : “ Hai orang-orang sesungguhnya Ali adalah pemimpin kalian sesudahku dan dia yang akan meneruskan perjuanganku”.

Itulah jawaban cucu Imam Ali mengenai hadits tersebut dan sekaligus sebagai petunjuk dari beliau mengenai tidak adanya wasiat dari Rasulullah SAW mengenai pengganti beliau.
Andaikata maksud hadits tersebut sebagai penunjukan dan pengangkatan Imam Ali sebagai Khalifah bila Rasulullah wafat, sebagaimana yang diyakini oleh pengikut Ibin Saba’, maka pasti hadits tersebut akan menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan di Sagifah Bani Saidah. Sedang kenyataannya tidak satu orangpun yang menyebut-nyebut hadits itu. Hal mana karena hadits tersebut memang tidak ada hubungannya dengan kekhalifahan, dan faham yang demikian itu sudah menjadi keyakinan kaum Muslimin saat itu, termasuk keyakinan Imam Ali dan Ahlul Bait yang lain. Bahkan apabila hadits tersebut, dimaksudkan sebagai penunjukan dan pengangkatan Imam Ali sebagai Khalifah bila Rasulullah wafat, maka pertemuan untuk memilih Khalifah di Sagifah Bani Saidah tidak akan terjadi atau tidak sampai diadakan, sebab otomatis begitu Rasulullah wafat, Imam Ali langsung menjadi Khalifah, sebab beliau sudah diangkat oleh Rasulullah.
Namun kenyataannya Imam Ali tidak pernah menyatakan dirinya sebagai pengganti Rasulullah dan tidak pernah menuntut kekhalifahan dari Sayyidina Abu Bakar, dengan membawa argumentasi atau menyebut hadits tersebut.
Demikian diantara bukti tidak adanya wasiat dari Rasulullah mengenai ditunjuknya Imam Ali sebagai Khalifah bila Rasulullah wafat. Karena apabila ada perintah atau wasiat tersebut pasti sudah dikerjakan oleh Imam Ali, apapun akibatnya.
Apabila ulama-ulama Syiah berkata, bahwa Imam Ali tidak melaksanakan perintah atau wasiat Rasulullah tersebut karena takut fitnah, maka keyakinan mereka itu justru menambah kesesatan mereka dan dapat menjurus kepada kekufuran.
Sebab kata-kata mereka itu bila dijabarkan, berarti Rasulullah menunjuk Imam Ali menjadi Khalifah itu untuk membuat fitnah atau agar terjadi fitnah. Karenanya menurut mereka, Imam Ali berkeyakinan lebih baik meninggalkan perintah Rasulullah daripada melaksanakan perintah atau wasiat Rasulullah yang dapat membawa fitnah dan malapetaka bagi umat Islam.
Itulah argumentasi ulama-ulama Syiah, yang apabila kita amati justru menuduh dan menghina Rasulullah dan Imam Ali. Padahal kita umat Islam berkeyakinan, bahwa Rasulullah diutus oleh Allah sebagai Rahmatan Lil Alamin dan tidak untuk membuat fitnah.
Adapun Imam Ali, maka dalam sejarah versi Ahlussunnah Waljamaah, beliau dikenal sebagai seorang pemimpin yang arif lagi bijaksana. Namun dalam mempertahankan haknya sebagai Khalifah, beliau sampai berperang dengan siapa saja yang dianggapnya memberontak. Seperti dalam perang Jamal, perang Shiffin dan dengan orang-orang Khowarij.
Beliau tidak mengenal istilah takut fitnah atau takut mati dalam mempertahankan haknya sebagai Khalifah, apalagi dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul Nya. Itulah diantara sifat-sifat mulia Imam Ali, namun oleh ulama-ulama Syiah, beliau sering digambarkan sedikit-sedikit Tagiyah atau sedikit-sedikit takut ini dan takut itu, sampai meninggalkan dan menghianati perintah Allah dan Rasul Nya.
Demikian sedikit mengenai jalannya pertemuan atau permusyawaratan di Sagifah Bani Saidah. Sehingga dapat kita pastikan, bahwa pengangkatan Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu atau diatur sebelumnya, tapi secara tiba-tiba atau dalam istilah Sayyidina Umar disebut Faltah. Dimana asal mulanya orang-orang Anshor merencanakan akan mengangkat seseorang dari mereka sebagai Khalifah, tapi Allah menghendaki Sayyidina Abu Bakar yang menjadi Khalifah, sehingga secara tiba-tiba hadirin membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah dan selamatlah Muslimin dari perpecahan.

Read More..

Regresi dan korelasi

Regresi dan Korelasi
2.1. Teori Regresi
Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan. Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. Istilah regresi berasal dari pengukuran yang dilakukan oleh Sir Francis Galton yang membandingkan tinggi badan anak laki- laki dengan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki – laki dari ayah yang tinggi beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi.
2.1.1. Definisi Regresi
Bila terdapat suatu data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi.
Analisis regresi bertujuan untuk, pertama, mengestimasi atau menduga suatu hubungan antara variabel – variabel ekonomi, misalnya Y = f(x). Kedua, melakukan peramalan atau prediksi nilai variabel terikat (tidak bebas) atau dependent variable berdasarkan nilai variabel terkait (variabel independen/bebas). Penetuan variabel mana yang bebas dan mana yang terkait dalam beberapa hal tidak mudah dilaksanakan. Studi yang cermat, diskusi yang seksama (dengan para pakar), berbagai pertimbangan, kewajaran masalah yang dihadapi dan pengalaman akan membantu memudahkan penetuan kedua variabel tersebut.
Untuk menentukan persamaan hubungan antarvariabel, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.Mengumpulkan data dari variabel yang dibutuhkan misalnya X sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel tidak bebas.
2.Menggambarkan titik-titik pasangan (x,y) dalam sebuah sistem koordinat bidang. Hasil dari gambar itu disebut Scatter Diagram (Diagram Pencar/Tebaran) dimana dapat dibayangkan bentuk kurva halus yang sesuai dengan data. Kegunaan dari diagram pencar adalah membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua variabel dan membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut.
3.Menentukan persamaan garis regresi dengan mencari nilai-nilai koefisien regresi dan koefisien korelasi.
2.1.2. Jenis-Jenis Regresi
2.1.2.1. Regrasi Linier
Regresi linier dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan banyaknya variabel bebas yang terlibat dalam persamaan yang ikut mempengaruhi nilai variabel terikat.
a. Regresi Linier Sederhana
Apabila dalam diagram pencar terlihat bahwa titik – titiknya mengikuti suatu garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling berhubungan sacara linier. Bila hubungan linier demikian ini ada, maka kita berusaha menyatakan secara matematik dengan sebuah persamaan garis lurus yang disebut garis regresi linier. Untuk regresi linier sederhana, perlu ditaksir parameter . Jika ditaksir oleh a dan b, maka regresi linier berdasarkan sampel dirumuskan sebagai berikut :
Y=a+bx
Keterangan :
Y= nilai yang diukur/dihitung pada variabel tidak bebas
x = nilai tertentu dari variabel bebas
a = intersep/ perpotongan garis regresi dengan sumbu y
b= koefisien regresi / kemiringan dari garis regresi / untuk mengukur kenaikan atau penurunan y untuk setiap perubahan satu-satuan x / untuk mengukur besarnya pengaruh x terhadap y kalau x naik satu unit.
1.
2.Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.
2.2.3. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif biasanya digunakan bila tidak ada atau sedikit data masa lalu tersedia. Beberapa metode kualitatif yang banyak dikenal antara lain:
1. Metode Delphy
Metode ini merupakan cara sistematis untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang terdiri dari para ahli dan berasal dari disiplin yang berbeda. Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh saling berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok. Metode ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang.
2. Riset pasar
Metode ini mengumpulkan dan menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah satu teknik utama adalah survey pasar yang akan memberikan informasi mengenai selera yang diharapkan konsumen, dimana informasi tersenut diperoleh dengan cara kuesioner.
3. Metode Kelompok Terstruktur
Metode ini melibatkan orang-orang yang berpengalaman dalam berbagai bidang. Perbedaan dengan metode Delphy terletak pada interaksi antar anggota panel. Dalam metode ini terdapat diskusi antaranggota secara langsung sedangkan dalam metode Delphy sama sekali tidak ada interaksi lisan.
4. Analogi Historis
Metode ini berdasarkan pada data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara analogi.
2.2.4. Peramalan Kuantitatif
Pada metode ini, data historis masa lalu digunakan untuk meramalkan permintaan masa depan. Ada dua kelompok besar metode kuantitaif, yaitu:
1. Time Series
Metode Time Series adalah metode peramalan secara kuantitatif dengan menggunakan waktu sebagai dasar peramalan. Untuk membuat suatu peramalan diperlukan data historis. Data inilah yang diakumulasikan dalam beberapa periode waktu. Metode seri waktu mengasumsikan bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu akan terus terjadi di masa yang akan datang. Time series memakai teknik statistik yang menggunakan data historis.
Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisa ini, yaitu:
a. Trend/ Kecenderungan
Trend merupakan sifat dari permintaan dimasa lalu terhadap waktu terjadinya bila ada pertambahan/kenaikan atau penurunan dari data observasi jangka panjang.
b. Siklus.
Digunakan bila data dipengaruhi oleh fluktuasi jangka panjang atau memiliki siklus yang berulang secara periodik.
c. Musiman (Seasonal)
Pola ini digunakan bila suatu deret waktu dipengaruhi oleh faktor musim (seperti mingguan, bulanan, dan harian).
d. Horizontal
Pola ini dipakai bila nilai-nilai dari data observasi berfluktuasi di sekitar nilai konstan rata-rata. Pola ini sebagai stationary pada rata-rata hitungannya. Misalnya, pola ini terdapat bila suatu produk mempunyai jumlah penjualan yang tidak menaik atau menurun selama beberapa periode waktu.
2.3. Teori Korelasi
2.3.1. Defenisi Korelasi
Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi.
Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah beberapa kuat hubungan antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.
2.3.2. Jenis – Jenis Korelasi
Korelasi yang menyatakan tingkat hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat dibedakan berdasarkan banyaknya variabel bebas yang mempengaruhi nilai dari variabel terikat.
a.Korelasi Linier
Angka yang digunakan untuk menggambarkan derajat hubungan ini disebut koefisien korelasi dengan lambang rxy. Teknik yang paling sering digunakan untuk menghitung koefisien korelasi selama ini adalah teknik Korelasi Product Momen Pearson. Teknik ini sebenarnya tidak terbatas untuk menghitung koefisien korelasi dari variabel dengan skala pengukuran interval saja, hanya saja interpretasi dari hasil hitungnya harus dilakukan dengan hati-hati.
Pemikiran utama korelasi product momen adalah seperti ini:
1.Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti dengan kenaikan kuantitas dari variabel lain, maka dapat kita katakan kedua variabel ini memiliki korelasi yang positif.
2.Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel sama besar atau mendekati besarnya kenaikan kuantitas dari suatu variabel lain dalam satuan SD, maka korelasi kedua variabel akan mendekati 1.
3.Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti dengan penurunan kuantitas dari variabel lain, maka dapat kita katakan kedua variabel ini memiliki korelasi yang negatif.
4.Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel sama besar atau mendekati besarnya penurunan kuantitas dari variabel lain dalam satuan SD, maka korelasi kedua variabel akan mendekati -1.
5.Jika kenaikan kuantitas dari suatu variabel diikuti oleh kenaikan dan penurunan kuantitas secara random dari variabel lain atau jika kenaikan suatu variabel tidak diikuti oleh kenaikan atau penurunan kuantitas variabel lain (nilai dari variabel lain stabil), maka dapat dikatakan kedua variabel itu tidak berkorelasi atau memiliki korelasi yang mendekati nol.
Koefisien korelasi antara dua peubah sehingga nilai r = 0 berimplikasi tidak ada hubungan linear, bukan bahwa antara peubah itu pasti tidak terdapat hubungan.Ukuran korelasi linear antara dua peubah yang paling banyak digunakan adalah koefisien karelasi momen-hasilkali pearson atau ringkasnya koefisien korelasi.

Read More..

Aplikasi Businnes

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Aplikasi Businnes
Aplikasi adalah program siap pakai. Program yang direka untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-contoh
aplikasi ialah program pemroses kata dan Web Browser. Aplikasi akan menggunakan
sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya sebagai mendukung.
Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi
semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis,
aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App adalah
sofware yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC tampaknya
menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang
baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.
Aplikasi businnes adalah aplikasi yang dibangun untuk keperluan bisnis baik
secara offline (aplikasi desktop) atau online (e-commerce). Trend aplikasi businnes
berkembang dengan pesat dalam bisnis komersial, karena fungsinya sangat
membantu dalam melaksanakan tatanan kerja dan mempermudah dalam kegiatan
bisnis.
1.2. Pengertian OOP (Object Oriented Programming)
2
Pemrograman adalah Suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk
mengerjakan sesuatu, dimana instruksi tersebut menggunakan bahasa yang
dimengerti oleh komputer atau dikenal dengan bahasa pemrograman.
Konsep Object Oriented sebenarnya bukanlah barang baru dalam dunia
bahasa pemrograman. Konsep ini sudah lama ada dimulai dari bahasa pemrograman
Small Talk, LISP, C ++, dan beberapa bahasa pemrograman lainnya.
Pemrograman Object Oriented dimaksudkan adalah membuat suatu program
yang terdiri dari berbagai object yang saling berinteraksi. Dalam membangun
program yang masih sederhana konsep object oriented ini akan terasa sangat
menyusahkan, akan tetapi ketika kita membuat sebuah program yang ruang
lingkupnya luas konsep object oriented akan terasa sangat membantu karena akan
terasa lebih mudah untuk mengorganisir program yang telah kita buat.
Dalam konsep object oriented akan kita temukan kata object dan class, class
merupakan pola atau template yang menggambarkan kumpulan object yang
mempunyai sifat yang sama, perilaku, atau disebut dengan himpunan object sejenis.
Sementara object adalah implementasi dari class. Sebagai contoh : dalam
pembangunan suatu gedung tentunya seorang arsitek akan menggunakan gambar
desain gedung, dan kemudian akan dibuat gedung nyatanya. Dalam contoh ini
gambar desain gedung dapat kita kategorikan sebagai class dan gedung nyatanya
sebagai implementasi dari gambar gedung yang dapat kita kategorikan sebagai
object. Dari suatu class dapat dibuat beberapa object yang sama.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Aplikasi pemrograman businnes
Aplikasi pemrograman businnes adalah sebuah aplikasi yang dibuat untuk
melayani keperluan dalam bidang bisnis.
Teknik perancangan program orientasi businnes:
a. Teknik perancangan file atau database dalam bentuk spesifikasi file.
Langkah-langkah didalam perancangan file
1. Menentukan banyaknya jumlah kebutuhan file yang nantinya akan
digunakan didalam program.
2. Menentukan parameter dari file yang akan dibuat
Parameter file meliputi hal-hal sbb :
a. Menentukan NAMA-FILE
Nama yang digunakan untuk mendefinisikan file.
Contoh : file-induk-mahasiswa
b. Menentukan AKRONIM-FILE
Nama duplikat untuk mendefinisikan file
Contoh : siswa.Dbf
c. Menentukan KODE-FILE
Kode pemanggilan file
Contoh : Mhs01
d. Menentukan TYPE-FILE
4
Menentukan jenis file misal sebagai file induk atau file transaksi.
Contoh : file-induk
e. Menentukan panjang record ( RECORD SIZE )
Panjang karakter yang di perbolehkan.
contoh : 140 character
f. Menentukan ORGANISASI-FILE
contoh : Index-sequential
g. Menentukan ACCESS-FILE
contoh : sequential
h. Menentukan MEDIA-FILE
contoh : hardisk
i. Menentukan FIELD-KEY
contoh : Nomor induk siswa (NIS)
j. Menentukan SOFTWARE yang digunakan
Contoh : Fox-base
b. Teknik perancangan file atau database dalam bentuk spesifikasi Program.
Langkah-langkah didalam merancang Program :
1. Menentukan banyaknya jumlah kebutuhan program yang akan dibuat
2. Menentukan parameter dari program yang akan dibuat.
Parameter program meliputi hal-hal sbb :
a. Menentukan NAMA-PROGRAM
Contoh : Program menu utama
b. Menentukan AKRONIM-PROGRAM
5
Contoh : menu.prg
c. Menentukan KODE-PROGRAM
Contoh : PMU1
d. Menentukan FUNGSI-PROGRAM
contoh : Untk menampilkan pilihan menu utama didalam proses
program
e. Menentukan PAKET-PROGRAM LANGUAGE
contoh : Visual Basic, Visual Foxpro.
f. Menentukan bentuk SISTEM FLOWHART / PROGRAM
FLOOWCHART
g Menentukan bentuk PROSES-PROGRAM secara rinci dan detail.
2.2. OOP (Object Oriented Programming)
Pemrograman Object Oriented adalah membuat suatu program yang terdiri
dari berbagai object yang saling berinteraksi (dalam beberapa buku diartikan dengan
bertukar pesan antar object). ketika kita membuat sebuah program yang ruang
lingkupnya luas konsep object oriented akan terasa sangat membantu karena akan
terasa lebih mudah untuk mengorganisir program yang telah kita buat, Dalam konsep
object oriented terdapat 2 istilah yaitu object dan class, class merupakan pola atau
template yang menggambarkan kumpulan object yang mempunyai sifat yang sama,
perilaku, atau disebut dengan himpunan object sejenis. Sementara object adalah
6
implementasi dari class. Tujuan utama dari pengembangan perangkat lunak atau
program berorientasi objek adalah
1. Mempersingkat waktu dan menurunkan biaya pengembangan rekayasa
perangkat lunak.
2. Menurunkan biaya perawatan perangkat lunak.
3. Pemograman berorientasi objek memberikan landasan yang sangat
berguna untuk pembuatan prototype sistem secara cepat.
Pedoman yang dijadikan untuk menentukan Object-Object dalam suatu
program:
a Correctness and Sufficiency
Dalam mendesain program sebaiknya kita memperhatikan bahwa object-object
yang kita desain dapat menjamin kebenaran informasi dan juga kecukupan informasi
yang dibutuhkan
a Robustness
Object-object yang kita desain sebaiknya dapat membuat suatu program menjadi
tangguh, dalam hal ini diharapkan program yang dibuat memiliki error yang sedikit
dan dapat bertahan dalam situasi yang sulit sekalipun.
a Flexibility
7
Object-object yang didesain sebaiknya mudah untuk diexpand atau dikembangkan
(bersifat flexibel). Hal ini dibutuhkan karena dalam pembuatan program sering kali
kita harus merubah desain yang telah kita buat sebelumnya karena adanya perubahan
desain yang diinginkan oleh user atau pengguna.
a Reusability
Kode-kode program yang telah kita buat, dapat kita gunakan kembali. Hal ini
haruslah terpenuhi dalam mendesain program yang baik. Karena ketika kita
menggunakan point ini maka kita akan lebih mudah untuk me-manage program yang
kita buat, apalagi disaat kita harus mengganti suatu informasi dalam program yang
kita buat.
a Efficiency
Desain yang kita buat sebaiknya efisien karena akan berkaitan dengan penggunaan
resource hardware yang kita gunakan. Baik itu dalam faktor kecepatan maupun dalam
faktor penyimpanan data atau program.
2.1.2 Metode dan objek
1. Objek
Objek adalah Semua benda yang ada di dunia nyata. Objek mempunyai
beberapa karakteristik, yaitu :
a. Setiap objek memiliki atribut sebagai status (state).
8
b. Setiap objek memiliki tingkah laku (behavior).
Contoh: Objek sepeda
_ Memiliki atribut (state) : pedal, roda, jeruji, warna, jumlah roda.
_ Memiliki tingkah laku (behavior) : kecepatanya menaik, kecepatannya
menurun, perpindahan gigi sepeda.
c. Penggambaran pemrograman berorientasi obyek = penggambaran pada dunia
nyata.
d. Pada pemrograman berorientasi obyek:
_ State disimpan pada variabel
_ Tingkah laku disimpan pada method
2. Class
Class adalah template untuk membuat obyek, yaitu merupakan prototipe atau
blue prints yang mendefinisikan variabel – variabel dan method – method secara
umum. Objek merupakan hasil instansiasi dari suatu kelas, yang prosesnya disebut
instantiation sedangkan objeknya disebut dengan instances.
3. Atributes
Atribut adalah data yang membedakan antara obyek satu dengan yang lain.
Dalam class atribut disebut sebagai variable.
Contoh:
_ VolcanoRobot = A volcanic exploration vehicle, mempunyai atribut
sebagai berikut:
_ Status = exploring, moving, returning home
9
_ Speed = in miles per hour
_ Temperature, in Fahrenheit degrees
4 Behavior
Behavior (tingkah laku) adalah hal – hal yang bisa dilakukan oleh obyek dari
suatu class. Behavior dapat digunakan untuk mengubah nilai atribut suatu obyek,
menerima informasi dari obyek lain, dan mengirim informasi ke obyek lain untuk
melakukan suatu task. Dalam class, behavior disebut juga sebagai methods.
Contoh: VolcanoRobot
_ Check current temperature
_ Begin a survey
_ Report its current location
10
Contoh : Class, Object, Attributtes dan Behavior.
11
Ada tiga jenis karakteristik utama bahasa pemograman berorientasi objek,yaitu :
a. Enkapsulasi (pengkapsulan)
Enkapsulasi merupakan gabungan beberapa type data (record) dengan
prosedur dan fungsi yang membentuk suatu type data baru yang tepat. Hakikat dari
enkapsulasi ini adalah memadukan langkah program dengan data yang ada
didalamnya. Dengan enkapsulasi anda dapat menyembunyikan didalam objek, baik
data maupun fungsi/prosedure.Hanya dengan interface objek maka kita dapat
mengakses datanya. Dalam OOP, konsep enkapsulasi sebenarnya merupakan
perluasan dari struktur dalam bahasa C.
Contoh:
Jam tangan
a. Penting sekali untuk mengetahui waktu.
b. Cara jam mencatat waktu dengan baik antara jam bertenaga baterai atau
bertenaga gerak tidaklah penting kita ketahui.
b. Inheritance (penurunan sifat)
Penurunan sifat memungkinkan kita untuk membuatsebuah objek baru yang
sama dengan objek sebelumnya yang telah didefinisikan. Karakteristik dari suatu
objek diturunkan ke objek yang lain sehingga objek yang baru akan memiliki
karakteristik yang sama dengan induknya. Penururan ini diawali dengan
mendefinisikan objek induk sehingga dengan menggunakan objek induk tersbut,
dapat membuat objek yang bertumpu pada objek induknya. Sehingga akan terbentuk
12
objek keturunan.Dimana setiap objek turunannya dapat mengakses semua data dan
program yang dimiliki oleh objek induknya.
c. Polimorphism ( Keaneka ragaman)
Dengan polimorphism kita dapat membuat sebuah objek baru yang
menunjukkan fungsi-fungsi yang sama dengan objek induknya. Namun fungsi-fungsi
yang sama tersebut memiliki operasi yang berbeda-beda.Objek yang masih didalam
suatu hierarki dapat menyusun objek yang lainnya.sesuai dengan kebutuhan dari
objek tersebut, yang artinya pemrograman berorientasi objek ini menyangkup
keaneka ragaman data dengan prosedure atau fungsi.
d. Abstraksi data
Abstraksi data adalah mengabstrakkan atau menyamarkan data-data yang ada.
Contoh : jam tangan
a. Orang tidak perlu tahu bagaimana cara jam mengatur dan merubah detik
kemenit, atau menit ke jam.
b. Orang tidak perlu tahu siapa yang bertanggung jawab menggerakkan jarum
jam.
5. Information Hiding
13
MyDate
Day : Integer
Month : Integer
Year : Integer
MyDate
Day : Integer
Month : Integer
Year : Integer
GetDay()
GetMonth()
GetYear()
SetDay()
SetMonth()
SetYear()
ValidDay()
Problem :
14
6. The Access Modifiers
Fungsinya adalah melakukan kontrol terhadap class feature yang
menggunakan modifier ini. Suatu feature minimal harus memiliki satu modifier.
Yang termasuk class feature:
_ The class itself
_ Its member variables
_ Its methods and constructors
Suatu class Yyy mempunyai akses ke class Xxx, Artinya class Yyy tersebut mampu:
_ Membuat instance dari class Xxx.
_ Melakukan extend terhadap class Xxx.
_ Mengakses methods dan variabel yg ada dalam class Xxx.
7. Declaration
Legal Declaration
_ class Parser { ... }
_ public class EightDimensionalComplex { ... }
_ private int i;
_ Graphics offScreenGC;
_ protected double getChiSquared() { ... }
Ilegal Declaration
_ public protected int x; // At most 1 access modifier
_ default Button getBtn() {...} // “default” isn’t a keyword
15
8. Private
Digunakan oleh:
_ variabel
_ method
Variabel dan method yang dideklarasikan private hanya bisa diakses oleh instance
dari class yg mendeklarasikan variabel dan method tersebut.Private variabel dan
method dari class Xxx hanya bisa diakses melalui (within) class Xxx. Instance dari
subclass tidak bisa mengakses private variabel dan method.
Example :
Mengakses private variable dari class lain.
1. class Complex {
2. private double real, imaginary;
3.
4. public Complex(double r, double i) {
5. real = r; imaginary = i;
6. }
7. public Complex add(Complex c) {
8. return new Complex(real + c.real,
9. imaginary + c.imaginary);
10. }
11. }
12.
13. class Client {
16
14. void useThem() {
15. Complex c1 = new Complex(1, 2);
16. Complex c2 = new Complex(3, 4);
17. Complex c3 = c1.add(c2);
18. double d = c3.real; // Illegal!
19. }
20. }
Example:
Mengakses private variable dari subclass
1. class Complex {
2. private double real, imaginary;
3. }
4.
5.
6. class SubComplex extends Complex {
7. SubComplex(double r, double i) {
8. real = r; // Trouble!
9. }
10.}
17
9. DEFAULT
Is the name of the access of classes, variables, and methods, if you don’t
specify an access modifier.Bukan merupakan Java keyword, semua feature classclass
yang ada dalam satu package bisa diakses oleh semua yang ada dalam package
tersebut. Class diluar package boleh melakukan melakukan subclass, tetapi subclass
tersebut tidak bisa mengakses feature superclass.
Example:
Default
1. package sportinggoods;
2. class Ski {
3. void applyWax() { . . . } ◊ default access
4. }
1. package sportinggoods;
2. class DownhillSki extends Ski {
3. void tuneup() {
4. applyWax();
5. // other tuneup functionality here
6. }
7. }
18
10. PROTECTED
Protected mempunyai kemampuan akses yang lebih besar daripada private
dan default. Protected digunakan pada:
_ Variabel
_ Method
Protected feature dari suatu class bisa diakses oleh semua class dalam satu
package. Class diluar package boleh melakukan melakukan subclass, dan subclass
tersebut bisa mengakses feature superclass.
Example:
Protected
1. package adifferentpackage; // Class Ski now in
// a different package
2. class Ski {
3. protected void applyWax() { . . . }
4. }
1. package sportinggoods;
2. class DownhillSki extends Ski {
3. void tuneup() {
4. applyWax();
5. // other tuneup functionality here
6. }
7. }
19
11. FINAL
Bisa diaplikasikan pada :
_ Classes
_ Methods
_ Variables.
Final features tidak bisa diubah atau dimodifikasi.
FINAL: BILA TERLETAK PADA VARIABEL
_ Berarti variabel tersebut bersifat konstan.
_ Ketika variabel tersebut mendapat nilai pertama, maka nilai tersebut tidak
dapat diganti.
FINAL: BILA TERLETAK PADA METHOD
Berarti method tersebut tidak dapat di-override.
class Parent {
public final void Info() {

}
}
class Child extends Parent {
public void Info() {

}
}
error !! karena berusaha
meng-override method
yang final
final int x;
x = 5;
x++; error !! karena berusaha
mengubah variabel constan
20
FINAL: BILA TERLETAK PADA CLASS
Berarti class tersebut tidak dapat diturunkan
FINAL: BILA DIGUNAKAN SEBAGAI REFERENCE PADA OBJECT
1. class Walrus {
2. int weight;
3. Walrus(int w) { weight = w; }
4. }
5.
6. class Tester {
7. final Walrus w1 = new Walrus(1500);
8. void test() {
9. w1 = new Walrus(1400); // Illegal
10. w1.weight = 1800; // Legal
11. }
12. }
final class Parent {

}
class Child extends Parent {

}
error !! karena
berusaha menurunkan
class yang final
21
12. ABSTRACT
Dapat diaplikasikan pada:
_ Classes
_ Methods.
Abstract class adalah class yang mempunyai setidaknya satu abstract method.
Abstract method adalah method yang tidak berisi apa-apa (hanya deklarasi method).
Implementasi dari isi abstract method tersebut dilakukan pada class turunan. Oleh
karena itu, suatu class yang termasuk abstract tidak bisa dibuat obyeknya karena di
dalamnya terdapat abstract method yang belum ada isinya.Konsekuensinya, suatu
abstract class haruslah diturunkan dimana pada class turunan tersebut berisi
implementasi dari abstract method yang ada di parent class-nya
13. STATIC
Bisa diaplikasikan pada:
_ Variabel
_ Method
Variabel atau method yang dideklarasikan static akan bisa diakses tanpa harus
terlebih dahulu membuat obyek.
Example:
1. class Ecstatic{
2. static int x = 0;
3. Ecstatic() { x++; }
4. }
22
EXAMPLE: STATIC PADA VARIABEL
class Nilai {
public int x = 5;
public static int y = 10;
}
public class Tes {
public static void main(String args[]) {
Nilai nil = new Nilai();
System.out.println(“Nilai x = “ + nil.x);
System.out.println(“Nilai y = “ + Nilai.y);
}
}
Data member y pada class Nilai dapat diakses langsung tanpa harus membuat
obyeknya. Hal ini berbeda dengan pengaksesan data member x yang harus didahului
dengan pembuatan obyek dari class Nilai.
Static variable dapat dikategorikan menjadi 2 bagian :
a. Instance variabel
adalah variabel yang hanya dapat diakses setelah obyeknya dibuat. Dengan kata
lain, instance variabel adalah variabel yang dimiliki oleh suatu obyek dari suatu class.
b. Class variabel
adalah variabel yang dapat diakses tanpa perlu adanya obyek. Dengan kata lain,
class variabel adalah variabel yang dimiliki oleh suatu class.
23
EXAMPLE: STATIC PADA METHOD
Jika suatu method itu dideklarasikan static, maka semua variabel dari data
member yang ada dalam method tersebut harus juga dideklarasikan static.
Example :
1. class SomeClass {
2. static int i = 48;
3. int j = 1;
4.
5. public static void main(String args[]) {
6. i += 100;
7. // j *= 5; Lucky for us this is
commented out!
8. }
9. }
13. STATIC INITIALIZERS
1. public class StaticExample {
2. static double d=1.23;
3.
4. static {
5. System.out.println(“Static code: d=“ + d++);
6. }
24
7.
8. public static void main(String args[]) {
9. System.out.println(“main: d = “ + d++);
10. }
11. }
25
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan aplikasi businnes pada era ini telihat berkembang dengan
sangat pesat dalam bisnis komersial, karena fungsinya sangat membantu dalam
melaksanakan tatanan kerja dan mempermudah dalam kegiatan bisnis. Hal ini akan
terus dikembangkan karena bahasa pemrograman juga terus mengalami perubahan
lebih maju dan lebih mudah dalam pengembangan untuk membuat aplikasi (friendly).
Pemograman Object Oriented merupakan bahasa pemrograman yang menjadi
primadona di era ini, karena merupakan bahasa pemrograman yang terbaru atau
paling mutakhir dan mampu membantu atau memberi kemudahan dalam membuat
sebuah program yang ruang lingkupnya luas.
3.2. Saran
Dari uraian beberapa kesimpulan diatas tersebut penulis menyadari bahwa
pada saat pembuatan laporan ini masih banyak informasi-informasi yang belum
mampu penulis uraiakan karena keterbatasan pengetahuan maka harapan penulis:
a. Mengembangkan laporan yang telah dibuat oleh penulis menjadi lebih baik
dan sempurna.
b. Diharapkan dapat memberikan kritik dan saran untuk menutupi kekurangan
laporan ini.
26
c. Keterbatasan wawasan penulis semoga dapat ditutup dengan melanjutkan
pencarian informasi-informasi dari sumber lain yang lebih lengkap.
27
Daftar Pustaka
•BSI.2009.Modul Pemrograman terstruktur.
•http://www.total.or.id/info.php?kk=Object%20Oriented%20Programming
•http://netindonesia.net/blogs/pratamakharisma/archive/2006/02/15/8663.aspx
•http://lecturer.eepis-its.edu/~rizky/wp-content/uploads/2009/10/OOP-1-
LJ.ppt.

Read More..

Jumat, 03 Desember 2010

ATOM DAN MOLEKUL
STRUKTUR INTERNAL ATOM
Menurut Bohr atom adalah suatu struktur
yang terdiri dari inti bermuatan positif yang
dikelilingi oleh elektron-elektron yang mengorbit.
Elektron akan jatuh ke dalam inti bila tanpa gaya centrifugal dalam gerakannya agar dapat mengimbangi penarikan inti. Makin dekat elektron ke inti atom maka penarikannyapun semakin kuat. Gambar 1.1 dibawah ini merupakan penggambaran bentuk atom yang rumit.
Muatan atau besarnya listrik negatif dan massa elektron diketahui berturut-turut sama dengan 1,6 x 10-19 C (coulomb) dan 9,11 x 10-31 kg.
Gambar 1.2a merupakan penggambaran dari atom silikon terisolir yang memiliki 14 proton dalam intinya, dimana terdapat dua elektron pada orbit pertama,delapan pada orbit ke dua dan empat pada orbit terluar atau valensi.
Gambar 1.2b menggambarkan bentuk dari atom germanium terisolir yang memiliki 32 proton pada intinya, dimana terdapat 32 elektron yang mengorbit.
Kesamaan dari atom silikon dan germanium adalah memiliki 4 elektron pada orbit valensinya.
Jari–jari Orbit
Tiap elektron dapat bergerak mengelilingi inti atom hanya pada orbit-orbit tertentu yang diizinkan, hal tersebut disebabkan karena elektron dalam waktu yang bersamaan berlaku sebagai partikel dan juga sebagai gelombang.
Level Energi
Tiap elektron membutuhkan energi untuk dapat pindah dari orbit yang satu ke orbit yang lain. Orbit pertama (yang paling dekat dengan inti) menyatakan level energi pertama, orbit kedua adalah level energi ke-2 dan seterusnya.Makin tinggi level energi, makin besar energi elektron dan makin besar orbitnya.
Jika terdapat energi dari luar seperti panas, cahaya dan radiasi lain membom atom , maka hal ini akan mengangkat elektron ke level yang lebih tinggi, dalam kondisi ini atom berada di keadaan eksitasi.
Dimana kondisi ini tidak akan berlangsung lama karena eletron akan kembali ke level energi semula denga melepaskan energi yang diterimannya dalam bentuk panas, cahaya atau radiasi lain.

Read More..